An unusual useful edible plant with an intriguing name Houttuynia is both a weed and a valuable medicinal plant at the same time.
In Asian countries, Houttuynia is valued for its beauty. The original heart-shaped leaves have an original color from the green center to the bright crimson edges through yellow shades.
Despite the decorativeness. Houttuynia greens are used as a salad, leaves and roots are added to the side dish for fish. The rhizomes and leaves of the plant are actively used in food. The roots are boiled, stewed, fried with meat.
The second popular name of the plant is fish mint, because Houttuynia has a fishy smell and taste.
In Vietnam, fish mint is used to make a salad and is considered more of a vegetable; in Bhutan, it is added to the popular chutney sauce; in Japan, it is used as a seasoning; and the dried leaves of the plant are used to make tea, which is believed to have a detox effect.
Tibetans eat the plant both fresh and fried.
In Vietnam, fish mint is used to make a salad; in Bhutan, it is added to the popular chutney sauce; in Japan, it is used as a seasoning.
Tibetans eat the plant both fresh and fried. In India, the leaves and young roots are used to make side dishes. In China, the leaves are also eaten, and the roots are boiled, stewed, and fried with meat.
Dalam pengobatan oriental, ikan mint digunakan untuk mengobati banyak penyakit; memiliki sifat antibakteri, bersifat diuretik, dan membersihkan sistem limfatik. Untuk digunakan sebagai bahan baku obat, ikan mint harus dipanen pada masa pembungaan pada cuaca kering pada sore hari, saat kandungan minyak atsiri pada tanaman paling tinggi.
Khasiat obat Houttuynia cordata disebabkan oleh adanya sejumlah minyak esensial. Dari jumlah tersebut dimungkinkan untuk mengisolasi kalium klorida, asam karpat, myrcein, metilnonil keton, kalium sulfat, quercitrin. Berkat kayanya zat bermanfaat, tanaman dapat berfungsi sebagai adaptogen, yaitu meningkatkan daya tahan tubuh. Saat bepergian, orang Tiongkok membawa Houttuynia bersama mereka. Dipercaya bahwa untuk penyakit pernafasan, cukup dengan mengunyah rimpang ikan mint dan dengan demikian meringankan kondisi Anda secara signifikan. Selain itu, terdapat penelitian yang mengkonfirmasi efek antibakteri Houttuynia terhadap spesies parasit jamur dari genus Trichophyton, bakteri stafilokokus (khususnya jenis yang menyebabkan lesi kulit bernanah) dan Mycobacterium tuberkulosis. Ternyata tanaman tersebut berpotensi digunakan untuk melawan infeksi bakteri yang tidak dapat dilawan oleh antibiotik.
Khasiat obat hauttuynia di Rusia belum terbukti secara ilmiah. Peningkatan kandungan unsur makro dan mikro dalam fitomassa tanaman ini dikonfirmasi di stasiun percobaan analisis fluoresensi sinar-X di perangkat penyimpanan radiasi sinkrotron VEPP-3 dari Institut Fisika Nuklir. G. I. Budkera SB RAS (BINP SB RAS).
Tanaman tidak mentolerir kelembaban berlebih karena... Ini berkembang biak terutama dengan sistem akar, dan untuk akar berkualitas tinggi, metode budidaya dan perbanyakan kering lebih disukai. Oleh karena itu, tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik jika menggunakan teknologi hidroponik.
Di Rusia, Houttuynia terkadang digunakan sebagai tanaman hias di hamparan bunga; kami menanamnya untuk keperluan kuliner dan pengobatan, dengan mempertimbangkan kondisi iklim dan keanehan tanaman ini. Untuk mengakumulasi minyak atsiri dan sejumlah unsur mikro dan makro, tanaman memerlukan pengaturan suhu khusus dan penyediaan campuran nutrisi. Fungsi-fungsi ini ditetapkan oleh “Ahli Agronomi Virtual”; dengan mempelajari berbagai variasi teknologi budidaya, kami menetapkan parameter di mana tanaman merasa bebas di Greenbar, seolah-olah berada di alam dalam kondisi asli yang optimal.
✅Fakta yang menarik adalah bahwa tanaman ini telah membuktikan dirinya dengan baik dalam melawan virus dan di Thailand, obat-obatan yang berbahan dasar tanaman tersebut dianggap sebagai obat mujarab selama pandemi virus corona.Ekstrak Houttuynia juga digunakan dalam pengobatan kanker, alergi, paru-paru dan infeksi lainnya.